Jumat, 05 Oktober 2012

SINOPSIS NOVEL “Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur”



Novel ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Nidah Kirani, perempuan asli dari Gunung Kidul. Nidah Kirani adalah seorang muslimah yang sangat taat. Sehari-hari dia memakai baju yang tertutup dengan jilbab yang lebar. Dia tidak pernah meninggalkan sholat dan membaca Al-Quran.
Semangatnya dalam beragama membuat Nidah pindah dari satu organisasi islam ke organisasi islam lainnya. Dia ingin mempelajari islam lebih dalam lagi. Sampai pada suatu saat di sebuah organisasi Nidah menemukan kekecewaannya terhadap islam. Sekian lama ia bergabung dengan organisasi tersebut Budah merasa tidak ada kemajuan. Sejak itu lah Nidah merasa dibohongi oleh Tuhannya sendiri. Ia melampiaskan kekecewaanya dengan hal-hal yang bertentangan dari islam. Ia mulai merokok, minum minuman keras sampai seks bebas. Dan pertahanan diri yang lemah mendorongnya untuk memenuhi hasrat nafsu manusiawinya, bercinta, dan bersetubuh dengan dalih pemberontakan.
 Hal ini makin membuat Nidah kecewa. Karena ternyata tampang lahiriah tidak menjamin sifat asli seseorang, terbukti pria-pria yang telah menidurinya adalah orang-orang yang terhormat. Seorang ustad, menidurinya, seniman menidurinya sampai seorang aktivis juga telah menidurinya. Dalam hati kepercayaannya terhadap laki-laki, cinta dan pernikahan menjadi nihil. Dan dengan perasaan kecewa, marah dan kesal ia berusaha bangkit dan tak mau kalah dalam mencari pembenaran-pembenaran.

Nidah Kirani sebenarnya adalah wanita yang berani. Ia berani dalam memilih jalan yang dia dambakan. Dia berani mentaati segala peraturan iblis penuh dengan kesetiaan. Keberanian dan kesetiannya itulah yang patut kita contoh dalam menjalani kehidupan, khususnya kehidupan beragama kita dalam mentaati islam.

Novel ini memang menghadirkan sesuatu secara negatif, tapi bagi pembaca yang bijaksana bisa menjadikan ini sebuah pelajaran moral agar kita tidak menjadi sang muslimah yang salah jalan. Bukannya menghujat novel ini sebagai perusak Islam. Di dalam novel ini, penulis hanya ingin menunjukkan individu-individu seperti apa yang bisa menyebabkan Islam tercoreng.

Membaca novel ini seperti sedang menelanjangi diri kita sendiri. Banyak hal yang dibawa tokoh Nidah Kirani ada dalam kehidupan kita. Jadi, sebenarnya moral manusia bukanlah tergantung dari agamanya tetapi tergantung dari pikiran manusia itu sendiri. Mungkin dalam satu sisi novel ini menyimpang kearah negatif tetapi jika dilihat dari sisi lain novel ini juga bisa membawa pengaruh positif pagi pembacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar