Pada
kesempatan kali ini saya akan menceritakan tentang pengalaman saya menjadi
saksi di pemilihan umum walikota bekasi pada Desember 2012 lalu. Pengalaman ini
adalah pengalaman pertama bagi saya. Awalnya, saya diajak oleh mama saya
sendiri untuk menjadi saksi. Mama saya sendiri adalah sebagai kader dari partai
yang bersangkutan. Sebelumnya saya berpikir saksi dalam pemilihan umum di
tps-tps itu bukanlah saksi dari
perwakilan suatu partai tetapi saya salah, semua saksi-saksi tersebut merupakan
saksi yang direkrut dari partai.
Beberapa
hari sebelum hari H ada rapat mengenai pelaksanaan pemilihan umum nantinya. Waktu
itu rapatnya diadakan di sebuah Sekolah Menengah Pertama di daerah Bekasi Jaya.
Saya datang bersama mama dan teman rumah saya, Nana, yang menjadi saksi juga
sama seperti saya. Disana saya merasa menjadi “anak partai” yang mewajibkan
saya untuk memilih calon walikota dan calon wakil walikota partai tersebut.
Saya pribadi sama sekali tidak tertarik dengan partai, makanya pada saat itu
saya hanya tertawa – tertawa saja bersama Nana haha. Acara tersebut juga lama
–lama berlangsung sangat membosankan dan selesai hingga larut malam.
Pada
hari H saat pelaksanaan pemilhan umum saya datang pukul 07.00 di tps 8,
lokasinya tak jauh dari rumah saya. Saya memakai baju batik yang saya dapat
gratis dari partai tersebut. Di tps 8 tersebut terdapat 4 orang saksi dari
partai lainnya juga. Saat pemilihan umum berlangsung juga kita saling bekerja
sama untuk menjalankan tugas kita sebagai saksi. Kita harus memoerhatikan
jalannya pemilu tersebut, apa ada kecurangan atau tidak dan sebagainya.
Pukul
13.00 pemilihan umum dihentikan dan segera dilakukannya perhitungan suara. Perhitungan
suaru pun berjalan sangat baik sehingga tugas saya sebagai saksi pun jadi cepat
selesai hehe. Setelah mengisi laporan yang saya dapatkan dari tps 8, saya
langsung menyerahkan laporan tersebut kepada koordinatornya dan saya pun
mendapatkan sedikit “uang lelah” hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar